Beginilah kisah yang diungkapkan dengan kata-kata mereka sendiri:
Waktu itu mendekati musim libur, 1994, saatnya anak-anak yatim piatu untuk pertama kalinya mendengar kisah tradisional
Sepanjang kisah itu, anak-anak maupun staf rumah yatim itu begitu diam, terpaku, terpukau dan takjub mendengarkan. Beberapa anak bahkan duduk di tepi depan kursi seakan agar bisa lebih menangkap tiap kata.
Selesai berkisah, semua anak diberi tiga potong kertas karton untuk membuat palungan. Tiap anak kami beri sehelai kertas persegi, sobekan dari gulungan kertas kuning yang kami bawa. Di
Mereka semua sibuk menyusun palungan masing-masing saat aku lewat diantaranya, ingin tahu kalau-kalau ada yang membutuh bantuan. Semuanya lancar, beres-beres saja sampai saat aku tiba di meja si kecil, Misha (seorang anak laki-laki). Kelihatannya ia berumur sekitar 6 tahun dan sudah menyelesaikan proyeknya.
Saat kulihat palungan bocah kecil ini, kaget dan heran sekali kok bukannya satu, melainkan ada dua bayi di dalamnya. Cepat-cepat kupanggil penterjemah agar menanyai anak kecil ini kenapa ada dua bayi. Dengan melipat kedua tangannya, sambil melihat karyanya itu, anak ini mulai mengulang kisah
Untuk usia anak kecil ini, yang baru sekali mendengar kisah
"Dan saat Maria menaruh bayi itu di palungan, Yesus lalu melihat aku dan bertanya apa aku punya tempat tinggal?. Aku bilang aku tak punya mama dan aku tak punya papa, jadi aku tak punya tempat untuk tinggal. Lalu Yesus bilang aku sih boleh tinggal sama dia. Tapi aku bilang tidak bisa, sebab aku
"Jadi aku bertanya pada Yesus,'Kalau aku menghangatkanmu, cukup tidak itu sebagai kado'"
Dan Yesus menjawab, "Kalau kamu menjaga dan menghangatkan aku, itu bakal menjadi hadiah terbaik yang pernah diberikan kepadaku."
"Jadi begitu, terus aku masuk dalam palungan itu, lantas Yesus melihatku dan bilang aku boleh kok tinggal bersamanya - untuk selamanya."
Wajahnya ia tutupi dengan tangannya, kepalanya ia jatuhkan ke meja dan seluruh tubuh serta pundaknya begitu bergemetar saat ia menangis dan menangis. Yatim piatu yang kecil ini telah menemukan seseorang yang tak pernah akan melupakan dan meninggalkannya, seseorang yang akan tinggal dan menemaninya untuk selamanya.
No comments:
Post a Comment