-->

Tuesday, January 27, 2009

Berdoa Hingga Mencapai Kemenangan Akhir


Elizabeth Dabney adalah seorang ibu rumah tangga Amerika, keturunan Negro, yang telah membiasakan diri untuk berdoa berjam-jam lamanya. Ia tidur hanya supaya dapat berdoa kembali dengan tubuh yang segar di waktu siang maupun malam hari. Ia membatasi diri untuk makan makanan yang sederhana, hanya sekali sehari, dan tidak menghabiskan waktunya untuk mengobrol dengan orang lain. Biasanya ia datang dengan tenang dalam kebaktian, sejam sebelum acara dimulai, untuk berdoa sendiri. Seusai kebaktian, dengan diam-diam ia kembali ke dalam biliknya, tempat pela- yanannya yang SESUNGGUHNYA, yaitu tempat ia berdoa dengan sebulat hati bagi pembebasan jiwa-jiwa, dan hal ini berlangsung hingga jauh malam.
Dalam suatu wawancara, diungkapkannya tentang apa yang menyebab- kannya untuk memasuki pelayanan yang bermanfaat ini bagi Tuhan dan jiwa-jiwa yang sesat. Suaminya adalah seorang pendeta, yang diutus oleh sebuah gereja yang makmur di kota Filadelfia. Pada kebaktian yang pertama tidak seorangpun hadir, kecuali mereka berdua. Nyonya Dabney menyadari bahwa itulah suatu ladang yang sulit -- karena termasuk daerah hitam yang paling buruk di kota itu. Oleh sebab itu, ia sadar bahwa hanya doalah yang dapat mengubah situasi di sana.
IA MENGAMBIL KEPUTUSAN UNTUK SIANG-MALAM BERTEKUN DI DALAM DOA
Ia berjanji kepada Tuhan bahwa apabila Tuhan mengirim orang-orang berdosa ke tempat kebaktian itu serta menyelamatkan jiwa-jiwa mereka, maka ia akan bergumul di dalam doa selama tiga hari tiga malam setiap minggunya, dalam jangka waktu tiga tahun. Di samping itu, bukan saja ia akan berdoa, melainkan juga berpuasa.
Ketika ia untuk pertama kalinya memberitahukan kepada suaminya mengenai niatnya itu, sang suami merasa segan untuk mengizinkannya bergumul dalam doa seorang diri selama tiga hari tiga malam setiap minggunya. Namun segera ia menyadari bahwa hal itu terjadi karena dorongan Tuhan. Segera setelah isterinya mulai berdoa seorang diri bagi pelayanan suaminya, Tuhan mulai bekerja. Orang-orang berdosa ber- datangan dan tidak lama kemudian, ruang gereja mereka dipenuhi oleh orang-orang yang bertobat kepada Tuhan.
Suaminya meminta agar ia berdoa untuk tempat yang lebih besar. Tuhan menggerakkan hati seorang pengusaha untuk menyediakan sebuah rumah yang lebih besar dan lebih indah di seberang jalan. Sementara ibu itu melanjutkan pergumulannya di dalam doa, maka gedung itu pun tidak dapat memuat para pengunjung yang semakin meningkat. Kembali suaminya meminta kepadanya untuk berdoa bagi sebuah gedung gereja yang lebih besar lagi. Maka berdoalah ia untuk maksud tersebut dan Tuhan memberi sebuah gedung gereja yang besar dan indah di tepi jalan raya kepada mereka. Kebaktian-kebaktian itu selalu penuh dan jiwa-jiwa dilepaskan dari dosa. Orang-orang beriman itu kemudian dibaptiskan dalam kelompok-kelompok besar.
Pada suatu hari, di depan pintu gereja, ketika ia hendak masuk untuk memenuhi janjinya dalam hal berdoa, Tuhan berkata, "Pulanglah." Akan tetapi, ia tidak berminat untuk pulang ke rumahnya. Ia rindu untuk berdoa! Kemudian Tuhan bertanya kepadanya, apakah ia mengetahui, hari apakah saat itu? Ia merasa terdorong untuk membuka dompetnya dan mem- baca janjinya kepada Tuhan. Akhirnya ia tahu dari catatannya itu, bahwa ia telah memenuhi janjinya untuk berdoa dalam jangka waktu tiga tahun! Hatinya sangat rindu untuk memasuki gedung gereja itu, untuk memuji dan menyembah Tuhan, tetapi, sekali lagi, ia mendengar Suara Tuhan yang mengatakan, "Pulanglah." Maka ditaatinya perintah Tuhan itu. Jiwanya penuh dengan sukacita di depan hadirat Tuhan. Kemudian ia mendengar Tuhan berkata, "Pergilah ke ruangan di bawah tanah." Ia merasa takut dan ragu-ragu, kemudian berkata kepada Tuhan, "Ya Tuhan, jika Engkau hendak membawa saya pulang ke rumah Tuhan yang penuh kemuliaan itu, izinkan saya terlebih dulu menemui suami dan anakku." Meskipun demikian, ia pergi juga ke ruangan dibawah tanah itu, sesuai dengan perintah Tuhan. Ruangan itu yang biasanya gelap, pada saat itu tampak dipenuhi dengan terang yang ajaib. Kemudian kata Tuhan kepadanya, "Engkau telah berdoa terus-menerus, sampai pada akhirnya. Sekarang Aku datang untuk memberkatimu." Dari plafon tampak turunlah suatu pancaran air kehidupan yang mulai mengisi ruangan itu! Tuhan berfirman kepadanya bahwa ke mana pun ia pergi dan berdoa, Ia akan melepaskan orang-orang berdosa dari ikatan dosa mereka, serta memenuhi orang-orang yang percaya itu dengan RohNya.
Semua ini terjadi beberapa tahun yang lalu dan Tuhan telah meme- gang janjiNya! Ke mana pun Nyonya Dabney pergi dan bergumul di dalam doa, maka orang-orang berdosa dilepaskan dan para saleh disegarkan kembali. Ia tidak berkhotbah, hanya menasihati para saleh dan mendorong orang-orang berdosa untuk mencari Wajah Tuhan -- hingga mereka menemu- kan Dia. (Silakan baca Luk. 11:9; Yes. 55:6,7; Hos. 10:12).
Petikan dari surat-suratnya di bawah ini kiranya memberi pengertian yang mendalam mengenai kehidupan doanya:
"Pagi ini saya sangat terbeban, hingga hampir mati rasanya. Jan- tungku terasa berhenti berdetak. Beban orang-orang berdosa menekan le- bih berat di atas bahuku daripada waktu sebelumnya! Siang malam aku dapat mendengar jeritan orang yang akan binasa dalam dosa-dosa mereka."
"Tuhan Allah merindukan suatu pencurahan Roh Kudus. Inilah masa tuaian yang besar! Karena beberapa alasan, Tuhan menganggap diriku patut untuk menderita sengsara, hingga hampir mati rasanya -- supaya orang-orang berdosa yang patut dikasihani itu dapat dibebaskan, sebelum terdengar suara orang berseru: Mempelai datang. Songsonglah Dia!"
"Pada saat ini, kita harus memiliki kuasa untuk menolong orang- orang terbelenggu ini. Apabila kita akan memecahkan materai Iblis dalam hati orang-orang berdosa ini, maka diperlukan doa yang tiada berkeputus- an kepada Tuhan Allah."
"Marilah, Saudara-saudara yang kekasih, ke tempat Yesus akan turun tangan melalui Saudara untuk melepaskan banyak orang berdosa dengan perantaraan doa-doa Saudara ... Ia memiliki bukit-bukit doa yang tak pernah ada orang yang memohon dariNya. Kaki Saudara dapat berdiri di atas ketinggian baru, setiap hari dan setiap malam."
"Berkhotbah itu baik. Pengajaran itu penting. Tetapi yang menjadi kunci rahasianya adalah DOA! Sebuah doa yang didengar dan dijawab oleh Tuhan dapat mengguncangkan alam ciptaanNya."
Disadur dari "Herald of His Coming"

Read More..

Bertemu Dengan Tuhan ?


Beberapa hari yang lampau saya harus bertemu dengan seorang pejabat tinggi di salah satu hotel bintang lima di pusat kota Amsterdam, maka dari itu saya harus melewati daerah kumuh tempat para gelandangan dan pecandu disitu.

Tiba-tiba saya mendengar panggilan "Selamat pagi Tuan!", saya menoleh kebelakang dan saya melihat seorang pengemis tua dengan wajah yang kotor, dekil dan bau alkohol rupanya ia sudah ber-minggu2 tidak mandi. Pakaiannya pun bau dan kotornya sudah tak terlukiskan lagi. Pengemis ini sedang memegang cangkir besar yang berisikan kopi panas. Ia menawarkan kepada saya "Maukah Bapak minum seteguk dari air kopi saya?"

Dalam hati saya jangankan minum dari cangkirnya dekat dengan diapun rasanya sudah muak dan jijik, apalagi kalau melihat kumis dan jangutnya yang masih penuh dengan sisa2 makanan dari kemarin. Disamping itu kalau saya minum dari cangkir bekas dia, jangan2 nanti saya akan ketularan penyakit AIDS?

Logika dan otak saya melarang saya untuk menerima tawaran tsb, tetapi hati nurani saya menganjurkannya: "Percuma lho ke gereja tiap minggu, kalau lho masih mempunyai pikiran dan praduga buruk terhadap orang lain!" Akhirnya saya datang ke pak tua itu dan minum seteguk kopinya, tetapi logika dan pikiran saya berjalan terus. "Apa sih maksud si pak tua ini, menawarkan kopinya kepada saya, jangan2 ia mau minta duit!"

Tetapi saya sudah siap dan ikhlas untuk memberikan uang kepadanya sebagai imbalan dari kopi tsb. Walaupun demikian saya ingin menanyakannya terlebih dahulu: -"Kenapa Bapak menawarkan kopi kepada saya?" -"Saya ingin Anda bisa turut menikmatinya, bagaimana enaknya kopi di pagi hari apalagi pada saat dingin seperti sekarang ini."

Ketika saya mendengar jawaban tsb saya merasa malu dengan praduga saya terhadap dia. kenyataannya harus belajar dari seorang pemabuk dari seorang gelandangan yang tidak berpendidikan. Walaupun demikian logika saya masih belum mau menyerah, saya masih tetap tidak percaya: masa sih si pak tua ini tidak ada maunya, masa sih si pak tua ini tidak ingin mendapatkan sesuatu imbal balik dari saya, masa sih ia mau memberikan seuatu dengan tanpa pamrih, apalagi pada saat ini ia lagi membutuhkannya pasti ia akan minta uang!

Berdasarkan pemikiran diatas, akhirnya saya menanyakannya sekali lagi kepada dia "Adakah sesuatu yang bisa saya bantu untuk anda?" Pengemis itu menjawab: "Ada!" wah betapa senangnya saya ketika mendengar jawaban tsb, sebab dengan demikian saya bisa membuktikan analisa saya yang jitu! "Apakah anda membutuhkan sesuatu?" "Tidak!" jawabnya, "saya hanya ingin dipeluk saja oleh Anda, karena saya sudah tidak mempunyai kawan maupun sanak keluarga lagi." jawab pengemis tsb.

Saya kaget mendengar jawaban yang tak diduga tsb, pertama karena analisa dan praduga saya tidak benar, tetapi lebih daripada itu, bagaimana mungkin saya bisa memeluk seorang gelandangan yang sudah ber-bulan2 tidak mandi sehingga pakaiannya kotor dan bau sekali, apalagi sebentar lagi saya harus bertemu dengan seorang pejabat tinggi, jangan2 pakaian saya akan menjadi bau dan kotor juga. Bahkan "Jangan-jangan bisnis saya bisa gagal nanti!", karena pejabat tinggi itu mungkin akan merasa diremehkan oleh saya, kalau saya datang menemuinya dengan pakaian kotor dan bau!

Tetapi entah kenapa, tanpa saya bisa dan mau berfikir lebih lanjut, saya langsung memeluk pak tua pengemis tsb dengan erat, seperti saya memeluk putera saya sendiri. Tanpa saya sadari kejadian tsb disaksikan oleh banyak orang disekitarnya, yang merasa aneh dan janggal melihat seorang yang berpakaian lengkap dengan dasi dan jas mau memeluk seorang pengemis tua, yang kotor dan bau, seperti pada saat pertemuan dari dua orang kawan akrab yang telah bertahun-tahun tidak saling berjumpa.

Pada saat saya sedang memeluk pak tua tsb, se-akan2 terdengar suara sayup-sayup yang sangat lembut: "Ketahuilah: waktu kalian melakukan hal itu, sekalipun kepada salah seorang dari saudara-saudara-Ku yang terhina, berarti kalian melakukannya kepada-Ku!" Saya merasa se-akan2 saya telah bertemu dan memeluk Tuhan Yesus pada saat tsb.

Saya telah diundang minum kopi oleh seorang pengemis, tetapi kebalikannya apakah saya bisa dan saya mau mengundang seorang pengemis untuk minum dan makan bersama dengan saya dan keluarga saya? Kita lebih mudah dan lebih ikhlas memberikan uang kepada seorang pengemis daripada mengundang dia untuk turut makan atau minum bersama dengan kita. Apakah Anda pernah mengundang seorang pengemis untuk makan atau minum dirumah Anda?

Berdasarkan pengalaman tsb saya baru sadar bahwa kalau kita mau mencari Tuhan carilah dengan "Kasih", jangan dengan pikiran logika, karena kekuatan dan kuasa kasih ada jauh lebih besar dan lebih kuat dari segala macam logika yang ada di dunia ini. Kalau orang minta bantuan kepada kita gantilah pikiran logika dengan perasaan kasih, karena Tuhan juga mengasihi kita tanpa menggunakan logika.

Bunuhlah perasaan praduga yang ada di dalam diri kita dan hapuslah perkataan "Jangan-jangan" yang ada di dalam kamus kehidupan kita! Ibu saya tidak bisa menulis dan membaca. Ia membesarkan kami anak2nya hanya dengan penuh rasa kasih sayang tanpa segala macam theori physiologi pendidikan, tetapi saya masih bisa merasakan hasilnya sampai dengan detik ini, walaupun setengah abad telah lewat. Logika bisa mengotori dan meracuni perasaan kasih.

Logika adalah tembok pemisah antara Sang Pencipta dengan manusia! When Jesus said, "If you love Me, keep My commandments" (Jn. 14:15), He was giving us the supreme test of our devotion to Him. Do we pass the test?

For many, love is just a word, A passing phase, a brief emotion; But love that honors Christ our Lord Responds to Him with deep devotion.

One proof of your love for God is your love for your neighbor.

Read More..

The Big Problem


Waktu kita ikut DIA dan masalah makin besar, maka
kita adalah orang yang dilatih untuk lebih tangguh
dan dipersiapkan intuk mengecap keajaiban-keajaibanNYA
yang besar. Bersukacitalah!!

Ibrani 12:11
"Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia
diberikan tidak mendatangkan sukacita,
tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan
buah kebenaran yang memberikan damai kepada
mereka yang dilatih olehnya."

Read More..

TELADAN


Belajar untuk menjadi teladan yang baik bagi keluarga dan sesama.
memberikan atau mengajarkan sesuatu yang baik dengan kasih yang
sesungguhnya bukan menyesatkan...

Amsal 28:10
"Siapa menyesatkan orang jujur ke jalan
yang jahat akan jatuh ke dalam lobangnya sendiri,
tetapi orang-orang yang tak bercela akan mewarisi
kebahagiaan."

by: FZ

Read More..

GIVE THANKS...


GIVE THANKS...

Jangan berhenti engucapkan syukur dalam segala keadaan.
Dia selalu mendengar doa-doa mu dan ucapkan syukur mu
yang disertai pengharapan.
Ujian yang diberikan hanya untuk membentuk kita menjadi
lebih baik dan timbul seperti emas.

1 Tes 5:18
"Mengucap syukurlah dalam segala hal,
sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam
Kristus Yesus bagi kamu."

by: FZ

Read More..

Fixed trust in God

Tetap percaya pada Allah dan jangan pernah bimbang.
sehingga saat kita hadapi kegagalan, itu adalah proses
terbaik bagi kita menuju sukses. jika kita sedang diproses, tetap
kuat dan teguh dalam Tuhan sampai proses itu selesai. Allah tau
waktu terbaik. Allah ingin kita sabar. tetap tabah, ingat Allah kita adalah Allah
yang mempunyai rencana.

ROMA 8:28
"Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan
kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia,
yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai
dengan rencana Allah."

by ANG

Read More..

Aku belajar mengerti bahwa?

Aku belajar mengerti bahwa?
Kadang Tuhan mengijinkan aku melewati derita, tapi aku selalu tau,
klo Dia tak pernah tinggalkan aku.
Sebab itu aku akan selalu BERSUKACITA

Aku belajar mengerti bahwa?
Tidak semua yang menjadi kenyataan, terkadang Tuhan "memutar jalanku"
tetapi aku tau bahwa itu yang terbaik dari yang ku rencanakan sebab
itu aku BERSUKACITA

Aku belajar mengerti bahwa?
Pencobaan PASTI datang dikehidupanku dan aku tidak mungkin berkata
"tidak Tuhanku!" karena aku tau bahwa itu tidak melampaui
kekuatanku sebab itu aku BERSUKACITA

Aku belajar mengerti bahwa?
Tidak semua kejadian itu harus disesali dan ditangisi
karena aku tau rancanganNya indah bagiku bila saatnya sudah tiba...
karena itu,
"Aku akan selalu MENGUCAP SYUKUR DAN BERSUKACITA"
pada setiap perkara yang kuhadapi...
Karena itu adalah OBAT yang ampuh yang diajarkanNya padaku


by : FZ

Read More..