-->

Thursday, April 2, 2009

Investigate The Death of DAVID WIDJAJA


RABU, 18 MARET 2009 | 11:02 WIB JAKARTA, KOMPAS.com

Kematian David Hartanto Widjaja (21), mahasiswa Indonesia yang kuliah di Nanyang Technological University (NTU), sampai saat ini masih menjadi misteri. Pasalnya, kematian David yang dikabarkan bunuh diri dengan melompat dari lantai empat setelah menusuk dosen pembimbingnya yang bernama Profesor Chan Kap Luk belum menemui jalan terang dari penyelidikan polisi Singapura.
KBRI di Singapura sendiri sampai saat ini belum memberikan perkembangan terbaru dari kasus kematian David kepada orangtua David. Demikian diungkapkan Hartanto Widjaja, ayah David, di Jakarta, Selasa (17/3). Dalam kesaksiannya kepada wartawan, Hartanto curiga anaknya tewas bukan karena bunuh diri, tapi dibunuh. Ia mengatakan, kecurigaan tersebut berawal ketika ia datang ke Singapura untuk melihat jenazah anaknya. Pada hari pertama kedatangannya, ia tidak langsung diperkenankan melihat jenazah David dengan alasan untuk keperluan otopsi. Sementara itu, ketika tiba di TKP sekitar 7 jam setelah kejadian, kondisi TKP sudah bersih seperti tidak terjadi apa-apa. Bahkan, Hartanto mengaku tidak diizinkan petugas memasuki ruangan dosen pembimbing David, yang diduga sebagai tempat penusukan. Lebih lanjut ia mengatakan, ketika diizinkan melihat jenazah David, ia hanya diizinkan melihat jenazah David dari luar ruangan yang dibatasi kaca. Esoknya, setelah otopsi selesai ia mengaku baru diizinkan melihat mayat David secara langsung. Itu pun hanya sebatas kepala sampai leher, sementara dari badan sampai ujung kaki David ditutup rapat dengan plastik. Menurut pengakuannya, ada kejanggalan di leher David. "Ada plester memanjang 3 baris di leher David," ujar Hartanto. Ketika ia menanyakan kepada dokter yang melakukan otopsi, mereka hanya mengatakan, luka tersebut mungkin termasuk bekas luka ketika David melompat dari lantai 4. Namun, Hartanto curiga luka tersebut adalah bekas luka kekerasan fisik terhadap anaknya sebelum meninggal. Dugaan bahwa David tidak tewas karena bunuh diri juga didukung bukti foto yang ditunjukkan Christovita Wiloto, praktisi komunikasi yang giat mem-post setiap video dan link artikel berita kematian David di groups facebook Investigate The Death of DAVID WIDJAJA Thoroughly - USUT TUNTAS KEMATIANNYA. Menurut Christovita, pada salah satu fotonya mengenai kasus David yang didapat dari berbagai sumber di Singapura terdapat kejanggalan yang ditemui pada jenazah David. Ia mengatakan, pada foto tersebut terlihat bekas darah yang terdapat di belakang bokongnya. Menurutnya, jika seseorang bunuh diri dengan melompat dari ketinggian, maka secara logika yang akan mengalami luka parah adalah bagian kepala, bukan bagian bokongnya. "Masa ada orang terjun bunuh diri malah bagian bokongnya yang banyak darah," ujar Christovita. Berdasarkan bukti foto tersebut, dapat diduga kuat David tewas sebelum jatuh. Hartanto berharap KBRI dapat membantu dirinya mengusut tuntas kematian anaknya sebagai bukti nyata kerja KBRI dalam membela warga Indonesia yang tinggal di luar negeri. ----------------


Mahasiswa Indonesia Tewas di Singapura
Media di Singapura: David Tidak Bunuh Diri Media di Singapura mulai berbalik arah. Tetapi, belum ada klarifikasi dari pemerintah. JUM'AT, 6 MARET 2009, 15:05 WIB Ismoko Widjaya, Muhammad Hasits VIVAnews - Departemen Luar Negeri terus memantau perkembangan berita di Singapura soal kematian mahasiswa Indonesia di Nanyang Technology University, David Hartanto Widjaja. Media di Singapura kini mulai berbalik arah pemberitaan. Tetapi, hingga kini tidak ada klarifikasi dari pemerintah Singapura. "Belum ada klarifikasi dari Singapura. Saya tidak pernah mengatakan ada klarifikasi dari pemerintah Singapura," kata juru bicara Departemen Luar Negeri, Teuku Faizasyah kepada VIVAnews di Jakarta, Jumat, 6 Maret 2009. Teuku pun menceritakan bahwa, ada media di Singapura yang menyebutkan David tewas bukan karena lompat dan bunuh diri. "Tetapi jatuh dari lantai dan belum ada klarifikasi dari pemerintah Singapura," tegasnya lagi. Maka itu, pemerintah Indonesia melalui Departemen Luar Negeri terus mendesak Singapura untuk mempercepat proses investigasi. Departemen terus menunggu hasil investigasi oleh petugas berwenang di Singapura. Tak ada yang tahu apa yang menyebabkan David terjatuh dari loteng fakultas, sama halnya tak ada yang bisa menebak apa yang sesungguhnya terjadi di ruang sang profesor ketika insiden penusukan terjadi. Polisi Singapura masih menyelidiki kasus ini. Media di Singapura, seperti Channel news Asia menyebut David tewas karena bunuh diri. Usai tragedi penusukan, korban yang dosen di Universitas Nanyang, Singapura, Chan Kap Luk (45) dilarikan di Rumah Sakit Universitas Nasional Singapura. Beda nasib, sang profesor saat ini masih hidup dan kondisinya membaik. Menurut keluarga, justru Davidlah yang menjadi korban kekerasan. Kakak David, William Widjaja (23) menduga David adalah korban kekerasan seksual. "Saya yakin David dianiaya. Kita akan cari bukti kalau David mengalami kekerasan seksual," kata William kepada VIVAnews, Kamis 5 Maret 2009. Kata William, keluarga tak tinggal diam dan terus mencari bukti-bukti kematian sang anak emas. Termasuk soal kehidupan seksual profesor Chan. " Jika kami menemukan bukti, akan kami jabarkan," kata William.

No comments:

Post a Comment